welcom ^^

Rabu, 25 April 2012

Ternyata, Diomeli Itu Baik Untuk Kesehatan

 

 

Ghiboo.com - Jika ibu Anda selalu bawel mengingatkan Anda agar selalu menyikat gigi sebelum tidur, rajin berolahraga, hingga mencuci tangan sebelum makan, sebaiknya kini Anda harus berterima kasih kepada beliau.

Penelitian menunjukkan bahwa omelan ternyata memberi pengaruh positif bagi kesehatan, terutama jika Anda sudah menginjak usia 30 tahun. Omelan tersebut dianggap bertindak layaknya sebuah pengingat bagi orang untuk hidup sehat dan lebih aktif.
Penelitian yang didasarkan pada wawancara di Inggris menunjukkan bahwa orang yang kurang aktif merasa bahwa omelan dari anggota keluarga, pasangan, atau anak, dapat memengaruhi kesehatan mereka dengan cara positif.

"Anda mungkin merasa nyaman duduk di sofa atau berlama-lama membaca buku, namun saat pasangan Anda mengatakan, 'Ayo beranjak dan lakukan sesuatu', ternyata itu sebuah pengingat agar kita lebih aktif," papar salah satu peserta penelitian, dilansir melalui Dailymail, Senin (23/4).
"Namun, yang terpenting adalah 'omelan yang baik' harus diterapkan. Penelitian ini juga menganjurkan jika Anda sudah aktif dan sehat, maka tak perlu lagi mengomel," tambahnya.
sumber sumbernyaa

 


Mencuci Piring Mengurangi Risiko Alzheimer

Cara mengurangi risiko terkena demensia (penurunan fungsi otak yang disertai beberapa penyakit) dan Alzheimer ternyata sederhana. Semudah melakukan pekerjaan rumah tangga sehari-hari.Penelitian terbaru sebuah universitas menunjukkan, pekerjaan rumah tangga rutin seperti membersihkan rumah dan berkebun dapat mengurangi risiko Alzheimer dan demensia. Ini jelas kabar baik bagi para orang tua yang tak mampu lagi berkegiatan berat seperti jogging, berenang atau olahraga lainnya.

Pekerjaan rumah tangga rutin memiliki manfaat sama dengan olahraga ringan — meningkatkan kesehatan mental, emosional, dan fisik.

Para peneliti memantau aktivitas lebih dari 700 orang lanjut usia selama 10 hari menggunakan sensor pelacakan gerak, sebelum menganalisis kesehatan mental mereka selama empat tahun ke depan. Mereka yang tercatat paling sering bergerak memiliki risiko terendah terkena penurunan mental.
“Hal ini menunjukkan bahwa orang-orang berusia 80-an yang tak mampu melakukan olahraga berat masih mendapatkan keuntungan dengan menjalani pola hidup yang lebih aktif,” kata Dr Aron S. Buchman, dari Rush University Medical Center di Chicago. “Tak ada perbedaan besar antara memotong bawang atau berjalan dan naik-turun tangga dan berlatih menggunakan mesin olahraga.”
Studi ini tak membuat perbedaan antara olahraga berat dan aktivitas biasa ketika jumlah totalnya dihitung, sehingga para peneliti hanya bisa membuat asosiasi — bukan hubungan langsung — antara gerakan fisik yang seadanya dan penurunan risiko.

Namun studi ini menunjukkan, lebih baik beraktivitas daripada tidak sama sekali.
“Berolahragalah, dan upayakan yang rutin,” kata Dr Richard S. Isaacson, profesor klinik neurologi (gangguan sistem saraf) di Universitas Miami Miller School bagian pengobatan. “Ini merupakan salah satu bagian dari teka-teki yang harus dipecahkan.”

Atau anda dapat membacanya langsung dari sumbernya