Pengertian stress
secara harfiah adalah keras. Kata stress berasal dari bahasa latin yakni
Stingere yang mengalami modifikasi berkelanjutan dari straise, strest, stresce
dan kemudian stress. Di abad ke-17, kata stress diartikan sebagai sebuah
kesukaran, kesusahan, kesulitan dan atau penderitaan. Akan tetapi, menariknya
pada abad ke-18 kata stress beralih pada pemaknaan yang menunjukkan kekuatan,
tekanan, ketegangan, ataukah usaha yang berpusat pada suatu benda dan juga
(kekuatan mental) manusia.
Arti penting stress:
Pendapat Selye tersebut merangkum
pendapat lain yang mengatakan bahwa stress pada hakekatnya merupakan stimulus
dimana setiap peristiwa atau kejadian dalam kehidupan menimbulkan respon yang
lebih berpotensi menekan emosional yang berujung pada menurunnya kesehatan
tubuh.
Faktor-faktor individual & sosial penyebab stres :
Faktor pribadi
Stres
juga dapat dihasilkan sendiri. Internal penyebab stres mencakup sikap pesimis,
harga diri yang rendah, kemarahan yang berlebihan atau tersembunyi, kurangnya
ketegasan, harapan yang tidak realistis dari orang lain dan Self-kritik.
Faktor-faktor pribadi terdiri dari masalah keluarga, masalah
ekonomi pribadi, sertakepribadian
dan karakter yang melekat dalam diri seseorang.
Survei nasional secara konsisten menunjukkan bahwa orang
sangat mementingkan hubungan keluarga dan pribadi. berbagai kesulitan dalam hidup perkawinan, retaknya hubungan, dan
kesulitan masalah disiplin dengan anak-anak
adalah beberapa contoh masalah hubungan yang menciptakan stres.
Masalah ekonomi karena pola hidup yang lebih besar pasak
daripada tiang adalah kendala pribadi lain yang menciptakan stres bagi karyawan
dan mengganggu konsentrasi kerja karyawan. Studi
terhadap tiga organisasi
yang berbeda menunjukkan bahwa gejala-gejala stres yang dilaporkan sebelum
memulai pekerjaan sebagian besar merupakan varians dari berbagai gejala stres
yang dilaporkan sembilan bulan kemudian. Hal ini
membawa para peneliti pada kesimpulan bahwa sebagian orang memiliki
kecenderungan kecenderungan inheren untuk mengaksentuasi aspek-aspek negatif dunia secara umum. Jika
kesimpulan ini benar, faktor individual yang secara signifikan memengaruhi
stres adalah sifat dasar seseorang. Artinya,
gejala stres yang diekspresikan pada pekerjaan bisa jadi sebenarnya berasal
dari kepribadian orang
itu.
Menurut Hans Selya membagi stress membagi stress dalam 3
tingkatan,
a. Eustress
adalah respon stress ringan yang menimbulkan rasa bahagia, senang, menantang,
dan menggairahkan. Dalam hal ini tekanan yang terjadi bersifat positif,
misalnya lulus dari ujian, atau kondisi menghadapi suatu perkawinan.
b. Distress merupakan
respon stress yang buruk dan menyakitkan sehingga tak mampu lagi diatasi
c. Optimal stress
atau Neustress adalah stress yang berada antara eustress dan distres, merupakan
respon stress yang menekan namun masih seimbang untuk menghadapi masalah dan
memacu untuk lebih bergairah, berprestasi, meningkatkan produktivitas kerja dan
berani bersaing.
Faktor lingkungan
Selain memengaruhi desain struktur sebuah organisasi
ketidakpastian lingkungan
juga memengaruhi tingkat stres para karyawan dan
organisasi. Perubahan
dalam siklus bisnis menciptakan ketidakpastian ekonomi, misalnya, ketika
kelangsungan pekerjaan terancam maka seseorang mulai khawatir ekonomi akan
memburuk
- Sebuah
lingkungan yang tidak aman, polusi, kebisingan, dan kondisi kehidupan tidak
nyaman dapat menghasilkan situasi stres (respon penerbangan) hormon dan bahan
kimia tetap dirilis di aliran darah untuk jangka waktu yang panjang. Ini hasil
dalam gejala stres fisik terkait seperti otot tegang, kecemasan tidak fokus,
pusing dan tingkat peningkatan nadi. Bagi orang-orang yang tinggal di daerah
yang dilanda perang, stres mungkin tak henti-hentinya.
- Hubungan
menuntut kesehatan mental. Masalah dengan teman dan anggota keluarga adalah
penyebab stres yang valid. Perselisihan perkawinan, hubungan disfungsional,
remaja pemberontak, atau merawat anggota keluarga yang sakit kronis-atau anak
dengan kebutuhan khusus memaksa pikiran dan tubuh berada di hampir konstan
alarm-negara dalam persiapan untuk melawan atau melarikan diri. Hal ini juga
dapat meningkatkan risiko penyakit psikosomatis akut dan kronis dan melemahkan
sistem kekebalan tubuh manusia.
- Tekanan
di tempat kerja Dalam karir-didorong kerja masyarakat kita dapat menjadi sumber
stres. Stres kerja disebabkan oleh hal-hal seperti ketidakpuasan kerja, cukup
membayar, politik kantor, tenggat waktu pertemuan, dan konflik dengan rekan
kerja. Faktor-faktor ini dapat memicu kondisi stres.
- Situasi
sosial dapat menyebabkan stres. Kemiskinan, tekanan keuangan, ras dan
diskriminasi seksual atau pelecehan, isolasi, dan kurangnya dukungan sosial
yang merugikan semua perasaan diinduksi dan kecemasan.
Efek –
efek stress menurut hans selye :
Menurut Hans
Selye, ahli endokrinologi terkenal di awal 1930, tidak semua jenis stres
yang merugikan, dengan demikian, ia datang dengan eustress dan
kesusahan. Kita semua melakukan menjalani ringan, saat-saat singkat dan
dikendalikan dari ketegangan saraf yang dianggap umum, dan bertindak sebagai
rangsangan positif terhadap pertumbuhan seseorang intelektual dan emosional.
Selye disebut eustress ini. Ia didefinisikan distres menjadi sesuatu yang
sebaliknya dan ditandai dengan tekanan fisik dan psikologis yang parah yang
mengganggu kesehatan umum.
Efek
fisiologis dari stres pada tubuh meliputi:
- Nyeri
dada
- Insomnia
atau tidur masalah
- Nyeri
kepala Konstan
-
Hipertensi
- Tukak
Stres
dikatakan menjadi sebuah faktor penunjang untuk produksi suatu penyakit
tertentu, atau mungkin menjadi penyebab respon perilaku negatif, seperti merokok,
minum alkohol dan penyalahgunaan narkoba yang semuanya dapat membuat kita
rentan terhadap penyakit. Hal buruk dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh,
sehingga menyebabkan tubuh kita menjadi kurang tahan terhadap sejumlah masalah
kesehatan.
Pertikaian atau permasalahan yang biasa terjadi setiap hari, seperti masalah dalam pekerjaan dan rutinitas
pekerjaan.
Ada
beberapa jenis-jenis/ tipe-tipe stressor psikologis (dirangkum dari folkman, 1984;
Coleman,dkk,1984 serta Rice, 1992) yaitu:
1 Tekanan (pressures)
Tekanan terjadi karena adanya suatu tuntutan untuk
mencapai sasaran atau tujuan tertentu maupun tuntutan tingkah laku tertentuSecara umum tekanan mendorong
individu untuk meningkatkan performa, mengintensifkan usaha atau mengubah
sasaran tingkah laku. Tekanan sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari dan memiliki bentuk yang berbeda-beda pada
setiap individu. Tekanan dalam beberapa kasus tertentu dapat menghabiskan
sumber-sumber daya yang dimiliki dalam proses pencapaian sasarannya, bahkan bila
berlebihan dapat mengarah pada perilaku maladaptive. Tekanan dapat berasal dari
sumber internal atau eksternal atau kombinasi dari keduanya.Tekanan internal
misalnya adalah sistem nilai, self esteem, konsep diri dan komitmen personal.
Tekanan eksternal misalnya berupa tekanan waktu atau peranyang harus dijalani
seseorang, atau juga dpat berupa kompetisi dalam kehidupan sehari-hari di
masyarakat antara lain dalam pekerjaan, sekolah dan mendapatkan pasangan hidup.
2 Frustasi
. Frustasi
dapat terjadi apabila usaha individu untuk mencapai sasaran tertentu mendapat
hambatan atau hilangnya kesempatan dalam mendapatkan hasil yang diinginkan.
Frustasi juga dapat diartikan sebagai efek psikologis terhadap situasi yang
mengancam, seperti misalnya timbul
reaksi marah, penolakan maupun depresi.
Konflik
Konflik
terjadi ketika individu berada dalam tekanan dan merespon langsung terhadap dua
atau lebih dorongan, juga munculnya dua kebutuhan maupun motif yang berbeda
dalam waktu bersamaan. Ada 3 jenis konflik yaitu :
a Approach – approach
conflict, terjadi apabila individu harus satu diantara dua alternatif yang
sama-sama disukai, misalnya saja seseorang sulit menentukan keputusan diantara
dua pilihan karir yang sama-sama diinginkan. Stres muncul akibat hilangnya
kesempatan untuk menikmati alternatif yang tidak diambil. Jenis konflik ini
biasanya sangat mudah dan cepat diselesaikan.
Avoidence – avoidence
conflict, terjadi bila individu diharapkan pada dua pilihan yang sama- sama
tidak disenangi, misalnya wanita muda yang hamil muda yang hamil diluar nikah,
di satu sisi ia tidak ingin aborsi tapi di sisi lain ia belum mampu secara
mental dan finansial untuk membesarkan anaknya nanti. Konflik jenis ini lebih
sulit diputuskan dan memerlukan lebih banyak tenaga dan waktu untuk
menyelesaikannya karena masing-masing alternatif memilki konsekuensi yang tidak
menyenangkan.
Approach – avoidence
conflict, adalah situasi dimana individu merasa tertarik sekaligus tidak
menyukai atau ingin menghindar dari seseorang atau suatu objek yang sama,
misalnya seseorang yang berniat berhenti merokok, karena khawatir merusak
kesehatannya tetapi ia tidak dapat membayangkan sisa hidupnya kelak tanpa rokok
Berdasarkan
pengertian stressor diatas dpat disimpulkan kondisi fisik, lingkungan dan sosial yang menjadi penyebab dari kondisi
stres.
Symptom Reducing Responses terhadap
Stress
1. pengertian symptom -reducing responses terhadap stress
Kehidupan akan
terus berjalan seiring dengan brjalannya waktu. Individu yang mengalami stress
tidak akan terus menerus merenungi kegagalan yang ia rasakan. Untuk itu setiap
individu memiliki mekanisme pertahanan diri masing-masing dengan keunikannya
masing-masing untuk mengurangi gejala-gejala stress yang ada.
Mekanisme Pertahanan Diri
Indentifikasi adalah suatu cara yang
digunakan individu untuk mengahadapi orang lain dengan membuatnya menjadi
kepribadiannya, ia ingin serupa dan bersifat sama seperti orang lain tersebut.
Misalnya seorang mahasiswa yang menganggap dosen pembimbingnya memiliki
kepribadian yang menyenangkan, cara bicara yang ramah, dan sebagainya, maka
mahasiswa tersebut akan meniru dan berperilaku seperti dosennya.
Kompensasi
Seorang individu tidak memperoleh
kepuasan dibidang tertentu, tetapi mendapatkan kepuasaan dibidang lain.
Misalnya Andi memiliki nilai yang buruk dalam bidang Matematika, namun prestasi
olahraga yang ia miliki sangat memuaskan.
Overcompensation / Reaction Formation
Perilaku seseorang yang gagal
mencapai tujuan dan orang tersebut tidak mengakui tujuan pertama tersebut
dengan cara melupakan serta melebih-lebihkan tujuan kedua yang biasanya
berlawanan dengan tujuan pertama. Misalnya seorang anak yang ditegur gurunya
karena mengobrol saat upacara, beraksi dengan menjadi sangat tertib saat
melaksanakan upacara san menghiraukan ajakan teman untuk mengobrol.
Sublimasi adalah suatu mekanisme
sejenis yang memegang peranan positif dalam menyelesaikan suatu konflik dengan
pengembangan kegiatan yang konstruktif. Penggantian objek dalam bentuk-bentuk
yang dapat diterima oleh masyarakat dan derajatnya lebih tinggi. Misalnya sifat
agresifitas yang disalurkan menjadi petinju atau tukang potong hewan.
Proyeksi adalah mekanisme perilaku
dengan menempatkan sifat-sifat bain sendiri pada objek diluar diri atau
melemparkan kekurangan diri sendiri pada orang lain. Mutu Proyeksi lebih rendah
daripada rasionalisasi. Contohnya seorang anak tidak menyukai temannya, namu n
ia berkata temannya lah yang tidak menyukainya.
Introyeksi adalah memasukan dalam
diri pribadi dirinya sifat-sifat pribadi orang lain. Misalnya seorang wanita
mencintai seorang pria lalu ia memasukkan pribadi pria tersebut ke dalam
pribadinya.
Secara singkat mengalihkan koflik ke
alat tubuh atau mengembangkan gejala fisik. Misalnya belum belajar saat
menjelang bel masuk ujan, seorang anak wajahnya menjadi pucat berkeringat.
Represi adalah konflik pikiran,
impuls-impuls yang tidak dapat diterima dengan paksaan ditekan ke dalam alam
tidak sadar dan dengan sengaja melupakan. Misalnya seorang karyawan yang dengan
sengaja melupakan kejadian saat ia di marahi oleh bosnya tadi siang.
Supresi yaitu menekan konflik impuls
yang tidak dapat diterima secara sadar. Individu tidak mau memikirkan hal-hal
yang kurang menyenangkan dirinya. Misalnya dengan berkata "Sebaiknya kita
tidak membicarakan hal itu lagi."
Denial adalah mekanisme perilaku
penolakan terhadap sesuatu yang tidak menyenangkan. Misalnay seorang penderita
diabetes memakan semua makanan yang menjadi pantangannya.
Regresi adalah mekanisme perilaku
seorang yang apabila menghadapi konflik frustasi, ia menarik diri dari
pergaulan. Misalnya artis yang sedang digosipkan selingkuh karena malu maka ia
menarik diri dari perkumpulannya.
Fantasi adalah apabila seseorang
menghadapi konflik-frustasi, ia menarik diri dengan berkhayal/berfantasi,
misalnya dengan lamunan. Contoh seorang pria yang tidak memilki keberanian
untuk menyatakan rasa cintanya melamunkan berbagai fantasi dirinya dengan orang
yang ia cintai.
Adalah perilaku seseorang yang
selalu bertentangan / menentang otoritas orang lain dengan perilaku tidak
terpuji. Misalkan seorang anak yang menolak perintah gurunya dengan bolos
sekolah.
- Sikap
Mengritik Orang Lain
Bentuk pertahanan diri untuk
menyerang orang lain dengan kritikan-kritikan. perilaku ini termasuk perilaku
agresif yang aktif. Misalkan seorang karyawan yang berusaha menjatuhkan
karyawan lain dengan adu argument saat rapat berlangsung.
Pendekatan Problem Solving
terhadap Stress
Salah satu cara
dalam menangani stress yaitu menggunakan metode biofeddback, tekniknya adalah mengetahui bagian-bagian tubuh
mana yang terkena stress kemudian belajar untuk menguasainya. Tekhnik ini
menggunakan serangkaian alat yang sangat rumit sebagai Feedback.
Melakukan sugesti untuk diri sendiri
juga dapat lebih efektif karena kita tahu bagaimana keadaan diri kita sendri.
Berikan sugesti-sugesti yang positif, semoga cara ini akan berhasil ditambah
dengan pendekatan secara spiritual (mengarah pada Tuhan).
Strategi Coping untuk Mengatasi
Stress
- Menghilangkan
stress mekanisme pertahanan dan penanganan yang berfokus pada masalah.
Menurut Lazurus penanganan stress atau coping terdiri dari dua bentuk,
yaitu :
1.
Coping yang
berfokus pada masalah (problem focused
coping) adalah istilah Lazurus untuk strategi kognitif
untuk penanganan dtress atau coping yang digunakan oleh individu yang
mengahadapi masalahnya dan berusaha menyelesaikannya.
2.
Coping yang
berfokus pada emosi (problem focused
coping) adalah isitlah Lazurus untuk strategi penanganan stress diaman
individu memberikan respon terhadad situasi stress dengan cara emosional,
terutama dengan menggunakan penialaian defensif.
Strategi
Penanganan stress denagn mendekat dan menghindar
1.
Strategi
mendekati (approach strategies)
meliputi usaha kognitif untuk memahami penyebab stress dan usaha untuk
mengahadapi penyebab stress tersebut dengan cara mengahadapi penyebabnya atau
konsekuensi yang ditimbulkannya secara langsung.
2.
Strategi
menghindar (avoidance strategies)
meliputi usaha kognitif untuk menyangkal atau meminimalisasikan penyebab stress
dan usaha yang muncul dalam tingkah laku, untuk menarik diri atau menghindar
dari penyebab stress.
sumber :
http://WEB-INF.prmob.net/views/ltr/article.jspx
http://megha-blogs.blogspot.com/2013/04/a.html