Jejaring Sosial
Jejaring sosial adalah suatu
struktur sosial yang dibentuk dari simpul-simpul (yang umumnya adalah individu atau organisasi)
yang dijalin dengan satu atau lebih tipe relasi spesifik seperti nilai, visi, misi, ide, teman, keturunan, dll. Secara
sederhananya, jaringan jejaring sosial adalah peta semua ikatan yang relevan
antar simpul yang dikaji. Jaringan tersebut dapat pula digunakan untuk
menentukan modal sosial aktor individu. Konsep ini
sering digambarkan dalam diagram jaringan sosial yang mewujudkan simpul sebagai
titik dan ikatan sebagai garis penghubungnya.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Jejaring_sosial)
Seperti di
Indonesia, Friendster menjadi jejaring sosial yang paling digandrungi
masyarakat di era tahun 2000-an awal. Dulu masa-masa SMP banyak anak-anak yang pergi
ke warnet buat buka friendster, terus
add/approve friend, bertukar
testimonial dengan teman yang lain, atau buat gonta-ganti tampilan profilnya
supaya bisa keliatan keren. Lain dulu lain sekarang, Facebook mendominasi
dengan jumlah pengguna lebih dari 800 juta di seluruh dunia. Meninggalkan
jauh Friendster, si pemain lama yang akhirnya menyerah dengan jejaring
sosialnya, dan kini beralih menjadi situs permainan. Setelah beberapa tahun
Facebook berjaya, muncul lagi Twitter, yang hadir dengan fitur yang sederhana,
namun tidak kalah mendapatkan banyak penggemar. Lebih dari 200 juta pengguna di
dunia memiliki akun Twitter, dan ratusan juta tweet (pesan) dikirim setiap
harinya.
Masyarakat
Indonesia sendiri masuk ke dalam 5 besar negara dengan jumlah pengguna
terbanyak pada jejaring sosial tersebut. Perkembangan jejaring sosial
sepertinya masih akan terus berlangsung, bisa kita lihat banyak bermunculuan
berbagai jejaring sosial lainnya, dan tema yang diusung pun beragam, ada
Instagram dengan tema photo sharing, Tumblr dengan tema blogging, atau
Foursquare yang merupakan jejaring sosial berbasis lokasi, dan masih banyak
lagi.
Sayangnya
belum ada jejaring sosial buatan Indonesia yang benar-benar diminati
masyarakat, entah karena kurangnya publikasi atau faktor lainnya. Bicara soal
publikasi, di Indonesia sepertinya memang masih sulit untuk mempublikasikan
karya yang kita buat untuk bisa dikenal dan dinikmati masyarakat
Indonesia atau malah bisa sampai ke luar negeri. Dengan adanya jejaring sosial
semoga dapat menginspirasi bangsa kita untuk lebih termotivasi dan
berkartya dengan sebaik-baiknya.(http://teknologi.kompasiana.com/internet/2012/08/31/saatnya-jejaring-sosial-buatan-indonesia-yang-berkreasi/).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar