Koping adalah sebuah mekanisme untuk
mengatasi perubahan yang dihadapi atau beban yang diterima tubuh dan beban
tersebut menimbulkan respon tubuh yang sifatnya nonspesifik yaitu stres.
Apabila mekanisme coping ini berhasil, seseorang akan dapat beradaptasi terhadap
perubahan atau beban tersebut (Ahyar, 2010).
Mekanisme koping adalah cara yang
dilakukan individu dalam menyelesaikanmasalah, menyesuaikan diri dengan
perubahan, serta respon terhadap situasi yang mengancam (Keliat, 1999).
Sedangkan menurut Lazarus (1985),
koping adalah perubahan kognitif dan perilaku secara konstan dalam upaya untuk
mengatasi tuntutan internal dan atau eksternal khusus yang melelahkan atau
melebihi sumber individu.
Berdasarkan kedua definisi di atas,
maka yang dimaksud mekanisme koping adalah cara yang digunakan individu dalam
menyelesaikan masalah, mengatasi perubahan yang terjadi dan situasi yang
mengancam baik secara kognitif maupun perilaku
Individu dapat mengatasi stres
dengan menggerakkan sumber koping di lingkungan. Ada lima sumber koping yaitu:
aset ekonomi, kemampuan dan keterampilan individu, teknik-teknik pertahanan,
dukungan sosial dan dorongan motivasi (Hidayat, 2008).
Metode koping
Bell (1977, dalam Rasmun 2004)
menyatakan ada dua metode koping yang di gunakan oleh individu dalam mengatasi
masalah psikologis yaitu: metode koping jangka panjang dan metode koping jangka
pendek.
Metode koping jangka panjang
bersifat konstruktif dan merupakan cara yang efektif dan realitas dalam
menangani masalah psikologis untuk kurun waktu yang lama, hal ini seperti;
berbicara dengan orang lain, teman, keluarga atau profesi tentang masalah yang
sedang dihadapi, mencoba mencari informasi yang lebih banyak tentang masalah
yang sedang dihadapi, menghubungkan situasi atau masalah yang sedang dihadapi
dalam kekuatan supra natural, melakukan latihan fisik untuk mengurangi
ketegangan/masalah, membuat berbagai alternatif tindakan untuk mengurangi
situasi, mengambil pelajaran dari peristiwa atau pengalaman masalalu.
Sedangkan metode koping jangka
pendek digunakan untuk mengurangi stres/ketegangan psikologis dan cukup efektif
untuk waktu sementara, tetapi tidak efektif jika digunakan dalam jangka panjang
contohnya adalah; mengunakan alkohol, melamun fantasi, mencoba melihat aspek humor
dari situasi yang tidak menyenangkan, tidak ragu, dan merasa yakin bahwa semua
akan kembali stabil, banyak tidur, banyak merokok, menangis, beralih pada
aktifitas lain agar dapat melupakan masalah.
Pada tingkat keluarga koping yang
dilakukan dalam menghadapi masalah seperti yang di kemukakan oleh Mc.Cubbin
(1979, dalam Rasmun, 2004) adalah; mencari dukungan sosial seperti minta
bantuan keluarga, tetangga, teman, atau keluarga jauh, reframing yaitu mengkaji
ulang kejadian masa lalu agar lebih dapat menanganinya dan menerima,
menggunakan pengalaman masa lalu untuk mengurangi stres/kecemasa, mencari
dukungan spiritual, berdoa, menemui pemuka agama atau aktif pada pertemuan
ibadah, menggerakkan keluarga untuk mencari dan menerima bantuan, penilaian
secara pasive terhadap peristiwa yang di alami dengan cara menonton tv, atau
diam saja.
Jenis-jenis coping yang konstruktif
dan destruktif
1. Koping yang bersifat destruktif
adalah koping yang bersifat merusak, ataupun menimbulkan efek negatif pada diri
kita.coping negatif dapat menimbulkan persoalan lagi di kemudian hari. misalnya
dengan kita menggunakan narkoba ataupun bunuh diri, tentunya hal tersebut tidak
menyelesaikan masalah bukan?
2. Koping yang bersifat konstruktif
adalah koping yang baik dan bermanfaat. Koping positif ini digunakan agar bisa
menjadi lebih dewasa,matang dan bahagia. seperti melakukan hal yang positif,
melakukan hobi seperti memasak, menyanyi, dll
http://www.psychologymania.com/2012/08/pengertian-koping.html
http://silvinamar.wordpress.com/2013/04/19/coping-stress-mengatasi-situasi-menekan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar