Pengertian Psikoterapi :
Psikoterapi
(psychotherapy) adalah pengobatan alam pikiran, atau lebih tepatnya, pengobatan
dan perawatan gangguan psikis melalui metode psikologis. Pengertian psikoterapi
mencakup berbagai teknik yang bertujuan untuk membantu individu dalam mengatasi
gangguan emosional dengan cara memodifikasi perilaku, pikiran, dan emosinya
seperti halnya proses reedukasi (pendidikan kembali), sehingga individu
tersebut mampu mengembangkan dirinya dalam mengatasi masalah psikisnya.
James P. Chaplin membagi pengertian psikoterapi dalam dua
sudut pandang. Secara khusus, psikoterapi diartikan sebagai penerapan teknik
khusus pada penyembuhan penyakit mental atau pada kesulitan-kesulitan
penyesuain diri setiap hari. Secara luas, psikoterapi mencakup penyembuhan lewat
keyakinan agama melalui pembicaraan nonformal atau diskusi personal dengan guru
atau teman.
Pengertian psikoterapi selain digunakan untuk penyembuhan
penyakit mental, juga dapat digunakan untuk membantu, mempertahankan dan
mengembangkan integritas jiwa, agar ia tetap tumbuh secara sehat dan memiliki
kemampuan penyesuaian diri lebih efektif terhadap lingkungannya. Dengan
demikian, tugas utama psikoterapis di sini adalah memberi pemahaman dan wawasan
yang utuh mengenai diri pasien serta memodifikasi atau bahkan mengubah tingkah
laku yang dianggap menyimpang.
Tujuan pikoterapi adalah untuk mengembalikan keadaan
kejiwaan klien yang terganggu agar bisa berfungsi kembali dengan optimal
sehingga klien tersebut bisa merasa dirinya lebih sehat mental.
Berdasarkan
teori dan teknik yang diterapkan ada beberapa jenis psikoterapi:
1. Psikoanalisis
Teknik
ini diperkenalkan oleh Sigmund Freud. Sesuai dengan teorinya, Freud mencoba
menjelajahi alam ketidaksadaran pasiennya melalui wawancara yang dinamakan
asosiasi bebas. Tahap penting dari teknik ini adalah jika katarsis, yaitu
pasien bisa meluapkan emosinya sehingga menimbulkan perasaan lega. Kelemahan
teknik ini adalah bahwa proses penyembuhan bisa berlangsung selama
bertahun-tahun.
2. Hypnoterapi
Sebelum
teknik psikoanalisis diperkenalkan, psikiater menggunakan teknik hipnotis untuk
menurunkan ambang kesadaran dan mensugesti pasien untuk sembuh. Teknik ini bisa
langsung menghilangkan gejala (instant), tetapi hanya berlangsung sesaat dan
akan kambuh lagi jika pengaruh sugesti sudah hilang. Oleh karena itu, sekarang
dikembangkan teknik hynoterapi baru sehingga pasien atau klien bisa mensugesti
dirinya sendiri, dan bisa sembuh total tanpa tergantung pada psikoterapis lagi.
3. Terapi kelompok
Dalam
teknik ini, psikoterapis mengajak beberapa orang dalam proses terapi.
Orang-orang itu bisa terdiri atas sesama pasien dengan persoalan yang sejenis,
bisa juga pasien dan keluarganya. Tujuannya adalah agar di bawah arahan
psikoterapis, orang-orang dalam kelompok
itu bisa saling berbagi dan saling mendorong untuk kesembuhan.
4. Terapi bermain
Teknik
ini digunakan pada anak-anak. Tujuannya adalah agar sambil bermain, anak bisa
memproyeksikan perasaan-perasaannya terhadap orang-orang yang menjadi sumber
masalahnya, yang biasanya tersimpan dalam alam ketidaksadaran, dan tidak bisa
dikeluarkan melalui wawancara biasa.
5. Psikodrama
Sejumlah
pasien dan atau pasien bersama keluarganya, bermain peran seakan-akan mereks
mempunyai masalah yang harus diselesaikan bersama. Biasanya dilakukan tukar
peran, agar pasien bisa memahami persoalannya dari sudut pandang orang lain
sehingga lebih banyak pilihan jalan keluarnya.
6. Terapi humanistik
Disebut
juga client centered. Teknik yang dianjurkan oleh Carl Rogers ini beranggapan
bahwa semua orang punya aspek positif dalam dirinya. Psikoterapis bertugas
untuk membantu klien menelusuri semua potensi positif dalam dirinya, agar dia
bisa mengembangkan dirinya secara positif dan meninggalkan gejala-gejala gangguan
mentalnya.
7. Terapi perilaku (behavior)
Dasar
teorinya adalah teori belajar dari J.B. Watson (Behaviorism) yang menyatakan
bahwa perilaku bisa ditimbulkan atau dihambat dengan memberinya reinforcement
(ganjaran) yang positif (untuk mendorong) atau negatif (menghambat). Teknik ini
digunakan untuk mengatasi phobia. Caranya adalah mendekatkan benda yang
ditakuti itu dengan hal-hal yang menyenangkan klien sehingga timbul asosiasi
positif antara benda yang ditakuti dengan hal yang menyenangkan dan lama kelamaan
fobia bisa hilang. Kelemahan teknik ini adalah sewaktu-waktu bisa timbul
kembali kalau ada trauma baru, atau jika persoalan intinya belum terpecahkan
bisa muncul dalam gejala/keluhan lain.
8. Terapi perilaku kognitif (Cognitive
Behavior Therapy/CBT)
Untuk
mengatasi kelemahan terapi perilaku, dikembangkan terapi perilaku kognitif.
Dalam teknik ini semua emosi negatif terhadap sesuatu benda/hal tertentu,
dibahas tuntas secara rasional, sampai akhirnya klien tidak lagi melihat alasan
mengapa ia harus beremosi negatif. Dan dia pun mengubah perilakunya menjadi
lebih positif.
9. Terapi seni (art therapy)
Biasanya
digunakan seni rupa seperti melukis, patung. Dalam proses membuat benda seni
itu, klien dapat melepaskan emosinya (katarsis) dan memproyeksikan
perasaan-perasaannya sehingga terasa lebih ringan.
10. Konseling
Teknik
ini berbentuk wawancara, dimana terapis membantu klien untuk mencari
penyelesaian yang terbaik umtuk masalahnya. Biasanya dilakukan untuk mengatasi
masalah-masalah ringan, seperti kesulitan belajar, atau kejenuhan dalam kerja.
Di sekolah-sekolah konseling dilakukan oleh guru BP, di perusahan-perusahan
dilakukan oleh bagian SDM (Sumber Daya Manusia). Jadi konseling tidak hanya
dilakukan oelh psikolog atau psikiater.
James
P. Chaplin, Dictionary of Psychology, Terj, Kartini Kartono, Kamus Lengkap
Psikologi, (Jakarta: Rajawali, 1999).
Wirawan
S. 2010. Pengantar Psikologi Umum. Jakarta: Rajawali Pers.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar